[FF] Because Mathematics (Oneshoot)

Title : Because Mathematics

Author : whiteee13

Main Cast : Choi Sooyoung, Cho Kyuhyun

Supporter Cast : Cari sendiri! XDD kekeke~~

Genre : School Activities, Romance, Life

Length : Oneshoot

A/N : Tralala trilili~~~~~ kembali lagi bersama author whiteee13 setelah 1 minggu ini tersiksa oleh berbagai macam UTS yang memusingkan otak author T^T author kembali dengan couple Kyuyoung XD XD semoga para readers suka 😀 silahkan membacaaaaaaa~~

Choi Sooyoung POV

Ya hari ini aku telat bagaimana ini, pelajaran pertama adalah Shin seosengnim habis lah aku hari ini. Dengan cepat aku memasukkan 1 helai roti kemulutku dan segera pergi ke sekolah tanpa meminum susu coklat yang dibuatkan oleh bibi. Segera kupakai sepatu putih kesayanganku dan bergegas membawa rangsel unguku ke atas pundakku. Ku percepat langkah kakiku karna kini jam tanganku telah menunjukkan pukul 7 dan menandakan bahwa 5 menit lagi pelajaran akan dimulai. Dan sialnya lagi pelajaran pertama hari ini adalah Shin seosengnim, mati lah aku hari ini. Ia adalah guru yang terkenal sebagai killer teacher, ah sangat menakutkan sekali mendengar sebutannya saja. Dengan mempercepat lariku aku pun akhirnya sampai di depan gerbang sekolahku yang berwarna hitam pekat ini, dan benar saja pintu gerbang ini sudah ditutup. Kang ahjussi sang security yang notabene telah kuanggap seperti ahujussiku sendiri dengan baiknya membiarkan ku untuk masuk, ya memang dari aku bersekolah disini selama 1 tahun ini adalah hari pertama dimana aku terlambat. Aku sangat berterimakasih padanya setelah itu aku masih terus berlari untuk mendahului Shin seosengnim siapa tahu ia belum sampai dikelas. Dan apa yang aku duga salah, ia terlihat sedang mengabsen semua murid secara satu-satu dan tiba akhirnya namaku disebut olehnya.

“Choi Sooyoung-shi” ucap Shin seosengnim sambil melihat ke seluruh sudut kelas.

“Choi Sooyoung-shi” ucap Shin seosengnim sekali lagi dengan raut yang datar.

“Nde, saya!” ucapku sambil memasuki kelasku lalu menyalaminya.

“Tumben sekali kau telat Sooyoung-shi, baiklah kau boleh duduk” ucap Shin seosengnim dengan senyum yang terukir dibibirnya.

“Baiklah, jeongmal mianhae. Gomawo seosengnim” ucapku sambil menundukan badanku yang kupercaya sudah membentuk sudut 90 derajat.

Aku bingung dengan sikap Shin seosengnim yang hari ini terlihat sangat berbeda 360 derajat dari biasanya. Hari ini ia terlihat sangat baik dan ramah, apa dia salah makan obat atau ia baru saja mengalami amnesia batinku. Ah tidak penting, yang penting aku tidak dimarahi olehnya. Aku pun duduk disebelah yeoja cantik yang memiliki kulit seputih kulit susu, ia adalah Jae Jin sahabatku sejak kecil.

“Ah aku lelah sekali Jae Jin-ya” ucapku sambil menyela keringatku yang ingin melewati pelipisku.

“Kau kenapa huh? tumben sekali kau terlambat, ini  hapus keringatmu dengan sapu tanganku” ucapnya sambil menyodorkan sapu tangan pink kepunyaannya.

“Ah andwaeyo, tidak perlu” ucapku sambil tersenyum dengan memamerkan sederetan gigiku yang putih.

“Ah kau ini, cepat pakai saja” ucapnya dengan nada sedikit memaksa.

“Ah arraso, aku tidak akan melawan. Gomawoyo Jae Jin-ya” ucapku sambil mengambil sapu tangan itu dari tangannya dan menyunggingkan sebuah senyuman kecil kepadanya.

“Cheonmanneyo. Kau sudah mengerjakan PR?? tanyanya sembari membuka buku matematika yang kini sedang ia perhatikan.

“Huh?? ada PR kah?? aku lupa mengerjakannya” ucapku sambil mencari buku matematikaku untuk memastikannya.

“Ah kau ini, ini aku pinjami PR ku. Cepat salin, untung saja Shin seosengnim sedang berbahagia hari ini” ucapnya sambil memberikan buku matematika miliknya.

“Ah jeongmal gomawo, mian merepotkanmu. Apa kamu bilang?? Shin seosengnim sedang berbahagia?? memangnya hal apa yang bisa membuatnya sebahagia ini huh?? tanyaku penasaran sambil menatap Jae Jin dengan wajah berseri-seri.

“Begini aku dengar ia akan segera melangsungkan pernikahan dengan seorang namja, kudengar mereka akan menikah satu minggu lagi. Makanya tidak heran kalau ia hari ini terlihat sangat sumringah” ucap Jae Jin sambil meraut pensil yang ia pegang sedari tadi.

“Mwo?? jeongmal?? ah akhirnya mereka menikah juga. Mereka sudah 7 tahun berpacaran dan sekarang waktunya mereka menikah” balasku dengan nada yang terdengar sangat antusias.

“Kau antusias sekali huh?? hahaha” tawa sahabatku ini meledak ketika melihat tingkah anehku.

“Hey benar juga apa katamu, kenapa menjadi aku yang antusias seperti ini? kekeke”  ucapku sambil menggaruk tengkukku yang sebenarnya sama sekali tidak gatal.

Author POV

Setelah Sooyoung dan Jae Jin selesai bercanda gurau satu sama lain, Shin seosengnimpun tiba-tiba memanggil Sooyoung. Sooyoung yang mendengar namanya disebut pun panik, tahu karena apa? karena Shin seosengnim kini sedang membagikan ulangan Matematika para muridnya. Sooyoung memang terkenal adalah murid yang pintar, namun tidak dalam mata pelajaran ini. Ia sangat lemah dengan mata pelajaran yang bernama Matematika. Anehnya Sooyoung juga terkenal sangat pintar dalam pelajaran Kimia dan Fisika, aneh bukan??. Sooyoung yang mendengar namanya dipanggil pun segera maju dan mengambil kertas ulangan yang akan diberikan oleh Shin seosengnim. Sooyoung yang berjalan mendekati Shin seosengnimpun hanya berani menundukkan kepalanya.

“Sooyoung-shi, saya harap kamu bisa belajar lebih tekun lagi”  ucap Shin seosengnim sambil menyodorkan selembar kertas kepada Sooyoung, dan selembar kertas itu yakni adalah kertas ulangan Sooyoung yang mendapatkan nilai 50.

“Baik lah Shin seosengnim, saya sudah belajar semaksimal mungkin tapi selalu saja ini adalah hasil yang saya dapatkan” ucap Sooyoung dengan raut yang terlihat lesu.

“Ah ne baiklah, bagaimana kalau kau belajar bersama dengannya??” ucap Shin seosengnim sambil menunjuk jari telunjukanya ke arah Kyuhyun.

“MWO?? Apa seosengnim tidak salah memilih orang??” ucap Sooyoung dengan wajah yang setengah menganga.

“Aniyo, saya tidak salah. Lagi pula Kyuhyun sangat pintar dalam mata pelajaran Matematika. Dan nilai yang ia dapat selalu mencapai nilai yang sempurna. Belajarlah dengannya”  ucap Kim seosengnim sambil mngelus lengan Sooyoung.

“Tidak ada yang lain kah Shin seosengnim, dengan Donghae atau dengan Uee??” ucap Sooyoung dengan wajah memelas.

“Tidak bisa, menurut saya kamu akan lebih cocok jika diajarkan oleh Kyuhyun. Betul kan Kyuhyun??” ucap Shin seosengnim sambil melihat ke arah Kyuhyun.

“Eoh?? sebenarnya aku juga tidak mau, tapi terserah apa kata seosengnim saja” ucap Kyuhyun santai tanpa berpaling dari buku yang sedari tadi ia baca.

“Dengar itu Sooyoung-shi, sudah belajar saja dengannya. Kau juga tidak akan rugi” ucap Shin seosengnim sambil mengayun-ngayunkan tangan Sooyoung.

“Ah dengan berat seberat-beratnya (?) saya menyetujuinya” ucap Sooyoung yang terdengar beberapa kali menelan air liurnya untuk mengatakan satu kata yaitu “saya menyetujuiinya”.

“Baiklah kalau begitu, kau Kyuhyun.. kau kuberi tugas untuk mengajari Sooyoung. Minggu depan akan saya adakan ulangan Matematika dan dalam ulang tersebut Sooyoung harus mendapatkan nilai diatas KKM” ucap Shin seosengnim kepada Kyuhyun dengann nada sedikit menekankan.

“MWORAGOO??? APA AKU TIDAK SALAH DENGAR??? Dia itu terlalu bodoh Shin seosengnim, jadi tidak mungkin ia bisa mendapatkan nilai diatas KKM walaupun sekalipun aku yang mengajarinya” ucap Kyuhyun sambil mengeluarkan seringaian evilnya.

“APA KATAMU CHO KYUHYUN???!! AKU TERLALU BODOH??!!” teriak Sooyoung sejadi-jadinya kepada Kyuhyun.

“KAU YEOJA BODOH. APA HARUS KUULANGI LAGI?? KAU YEOJA BODOH. Sudah dengar??” balas Kyuhyun tanpa beralih sedikit pun dari buku berwarna orange yang sedari tadi sedang ia baca.

“HEY!!! APA HAKMU MENGATAIKU HUH???” teriak Sooyoung yang semakin lama semakin menggema di ruang kelasnya yang kini tak terdengar suara apapun terkecuali suaranya.

“Itu memang faktanya Sooyoung-shi, soal mudah seperti ini saja kau masih saja mendapatkan nilai 50” ucap Kyuhyun sambil menarik kertas ulangan Sooyoung lalu menunjukkannya kedepan wajah Sooyoung.

“SOMBONG SEKALI KAU. Bagaimana kalau aku bisa mendapatkan nilai 100 dalam ulangan Matematika minggu depan?? apa kau berani bertaruh denganku huh??” balas Sooyoung dengan wajah yang sangar (?) dan menantang.

“Kau tidak akan pernah bisa mendapatkan nilai 100, percaya lah padaku. Jika kau tidak bisa mendapatkan nilai 100, kau harus menuruti semua perintahku selama 1 bulan dan jika kau bisa mendapatkan nilai 100 maka aku akan menuruti semua perintahmu selama 1 bulan. Deal??” balas Kyuhyun dengan ditemani smirk evil andalan miliknya.

“Aku meragukan itu Kyuhyun-shi. MWO?? Apa katamu?? baik lah menurutku itu cukup adil” ucap Sooyoung dengan wajah yang sedikit di tarik ke atas (?)

“HEY HEY HEY!!! KALIAN SUDAH SELESAI BICARA??? INTINYA KALIAN TETAP AKAN BELAJAR BERSAMA. ARRASO??” teriak seosengnim yang sedari tadi kesal melihat 2 insan yang sedang adu mulut dihadapannya.

“NE. ARRASO SEOSENGNIM ” teriak Sooyoung dan Kyuhyun secara bersamaan.

bel pulang sekolah

Still Author POV

“Kau serius dengan apa yang kau katakan tadi Sooyoung-ya??” tanya Jae Jin kepada sahabatnya itu.

“Ne, tentu saja. Apa kau meragukanku huh??” ucap Sooyoung mantap kepada sahabat kecilnya ini.

“Hmmm yang benar?? kalau boleh jujur aku menghawatirkannya. Jika dalam mata pelajaran lainnya selain Matematika aku percaya pasti kau bisa mendapatkan nilai 100 dengan mudah, tetapi kali ini adalah mata pelajaran Matematika. Apa sebaiknya kau mecabut kesepakatan itu?? aku takut kau kenapa-kenapa, kau tahu sendiri kan kalau Kyuhyun itu seorang namaj evil” ucap Jae Jin yang terdengar sangat gelisah dengan kesepakatan yang dibuat oleh Sooyoung dan Kyuhyun.

“Percaya denganku, aku pasti bisa. Lihat saja minggu depan, aku akan memberikan kejutan kepada semua orang” ucap Sooyoung dengan mantap namuun terlihat sangat jelas raut kekhawatiran yang tercetak jelas di wajahnya.

“Aku tahu kau khawatir dengan nilaimu nanti, belajar lah setekun mungkin Sooyoung-ya. Tidak usah pusingkan nilai, sekarang pikirkanlah seberapa besar usahamu untuk bisa mendapatkan nilai itu” ucap Jae Jin dengan bijak kepada Sooyoung.

“Gomawoyo Jae Jin-ya, beruntung sekali aku memiliki sahabat sebaik dirimu” balas Sooyoung sambil memeluk Jae Jin dengan eratnya.

“Ne Sooyoung-ya itu sudah tugasku. Lalu kapan kalian akan belajar bersama huh??” ucap Jae Jin kepada Sooyoung dengan mengulum senyum cherry di bibirnya.

“Besok sore di rumahku” ucap Sooyoung sembari melepaskan tangannya dari badan Jae Jin dan mengembangakn senyum di bibirnya.

“Oh begitu, Good luck Sooyoung-ya” balas Jae Jin sambil menepuk pundak Sooyoung yang kurus itu.

“Baiklah, aku pulang dulu ya. Byeee” ucap Sooyoung sambil melambai-lambaikan tangannya kepada Jae Jin.

“Kau yakin akan pulang sendiri?? ini sudah cukup sore, bagaimana kalau kau ikut pulang bersama kami??” ucap Jae Jin kepada Sooyoung yang sudah mulai menjauh meninggalkannya.

“Aniyo aku bisa pulang sendiri, lagi pula aku ingin ke toko buku dulu sebentar baru aku pulang. Sudah pulang sana, kau sudah ditunggu dari tadi tuh oleh Jung Min sunbae. Ppalii!! byebye~~” balas Sooyoung dengan memperlihatkan sederetan gigi putihnya kepada Jae Jin.

“Yang benar?? baiklah, byebye. See you tommorow guys” ucap Jae Jin sambil mendekat ke arah namjachingunya yang hari ini kebetulan menjemputnya dengan membawa mobil bugasti veyronnya berwarna merah.

Sooyoung POV

Setelah kurang lebih 10 menit aku menaiki taksi akhirnya aku pun sampai di sebuah toko buku terlengkap di Seoul. Lalu aku pun masuk ke dalam toko buku tersebut dan aku kaget apa yang kulihat sebelum aku masuk ke toko buku ini, aku melihat Cho Kyuhyun. Dan kalian tahu apa?? Kyuhyun sedang memberikan seorang anak kecil sebuah ice cream sambil menghiburnya dengan menyanyikannya sebuah lagu. Karena penasaran dengan apa yang kulihat aku pun secara perlahan mendekati pemandangan tersebut, dan aku dengan sengaja menguping apa yang Kyuhyun bicarakan dengan anak tersebut di depan taman bunga Seoul.

“Kau kenapa menangis huh??” tanya Kyuhyun lembut kepada anak yang kini duduk disebelahnya.

“Aku kehilangan eommaku, tadi dia berjalan disekitar taman ini” jawab anak kecil itu sambil menangis terisak-isak.

“Ah mungkin eommamu sedang pergi sebentar dan pasti sebentar lagi kembali, mau oppa temani?? oppa akan membelikan kamu ice cream dan balon adik kecil yang manis.  Ayo kita beli, tapi kamu jangan menangis lagi. Setuju??” ajak Kyuhyun sambil memberikan tangannya kepada anak itu lalu ia pun mengulum senyum teramat manisnya.

“Ne, ayo” ucap anak kecil itu denga menyambut jabatan tangan Kyuhyun.

“Kajja!! kau mau ice cream rasa apa?? strawberry, coklat atau vanilla??” ucap Kyuhyun kepada anak kecil itu dengan gembiranya.

“Aku mau ice cream coklat, aku mau yang rasa ini” balas adik manis itu dengan menunjuk-nunjuk gambar ice cream coklat yang ada di kedai ice cream itu.

“Arraso, oppa akan membelikannya untukmu” ucap Kyuhyun dengan mengulum senyum khasnya.

“Oppa aku mau balon yang warna merah itu” ucap anak kecil tersebut dengan menarik-narik tangan Kyuhyun ke arah penjual balon yang ada di taman tersebut.

“Baik, kalau itu yang kamu mau adik manis” balas Kyuhyun sambil mencubit pelan kedua pipi anak kecil itu.

“Eomma!!” teriak anak kecil itu lalu berlari meninggalkan Kyuhyun dan mendekati seorang perempuan paruh baya yang masih terlihat sangat cantik.

“Kau disini ternyata Ji Eun, eomma dari tadi mencarimu. Dan siapa kakak itu??” tanya eommanya kepadanya.

“Dia kakak yang baik eomma, tadi dia yang menghiburku saat aku menangis. Aku juga dibelikan ice cream dan juga balon, ini balon merahnya” ucap si gadis kecil dengan menyungingkan senyuman lepas di bibirnya.

“Oh begitu, terimakasih karena kau telah menjaga anakku. Jeongmal gomawo, aku sangat menghawatirkannya” ucap sang eomma kepada Kyuhyun.

“Ah gwenchannayo, anak anda sangat baik dan penurut” ucap Kyuhyun kepada eomma Ji Eun.

“Ah ne, sampai jumpa. Kapan-kapan berkunjunglah ke rumah kami” ucap eomma Ji Eun kepada Kyuhyun.

“Baiklah, akan kuusahakan” jawab Kyuhyun sambil mengembangkan senyum kebanggaan miliknya.

“Aku pulang dulu oppa, kapan-kapan kau bernyanyi lagi ya untukku. Suaramu sangat merdu” balas Ji Eun sambil memegangi lolipop yang baru saja eommanya belikan untuknya.

“Siap!! semoga kita bertemu lagi ya” ucap Kyuhyun sambil melambaikan tangannya kepada Ji Eun.

“Byebye oppa!! ^^” teriak gadis kecil yang diketahui bernama Ji Eun itu sambil melambaikan kedua tangannya dengan semangat.

Tak kusangka Kyuhyun memiliki hati yang selembut itu. Ia sangat baik terhadap anak kecil itu. Kukira ia adalah orang yang cuek dan menyebalkan namun sepertinya aku salah menilainya. Sungguh beruntung siapapun yang menjadi yeojachingunya karena memiliki seorang Kyuhyun yang tampan, baik, dan pintar. Mwo?? apa yang kau pikirkan Sooyoung-ya?? ingat dia itu namja paling menyebalkan yang pernah ada. Tak pantas kau memuji namja yang bernama Cho Kyuhyun itu. Kalimat terkutuk apa yang baru kau sebut tadi Choi Sooyoung, buang jauh-jauh semua itu dari pikiranmu. Ah dan sekarang kau harus cepat masuk ke toko buku lalu pulang secepatnya, lalalala. Aku sudah seperti orang tidak waras sekarang ini.

at 7 pm

Author POV

Kini Sooyoung akan pergi pulang ke rumahnya namun apa yang dia lihat, sedari tadi tidak ada bus yang lewat. Uangnya sudah habis karena sudah ia belikan buku 3 buku novel, dan hari ini ia lupa membawa dompet. Dan kebetulan sekali Kim ahjussi hari ini sedang mengambil cuti. Nasib sial menghampiri Sooyoung malam ini, karena tidak ada bus yang datang. Sooyoungpun memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki karna sudah lebih dari 1 jam ia menunggu di halte namun bus yang ia tunggu tak kunjung datang. Dan kini jam tangan putihnya sudah menunjukan pukul 9 malam, langit hitam yang kini menjadi background(?) yang tercipta disekelilingnya. Setelah ia sudah berjalan cukup lama tiba-tiba datang segerombolan pemuda yang sedang dalam keadaan mabuk.

“Hay perempuan, ayolah bergabung dengan kami” ucap si kepala botak dengan umur yang kira-kira sudah mencapai 4o tahun.

“Iya tidak baik jika seorang perempuan sendirian di jalan, lebih baik temani kami disini” ucap lelaki gondrong yang memakai baju setelan bermodel compang-camping.

“Mian, aku harus pergi” ucap Sooyoung kepada gerombolan namja yang penuh nafsu itu dengan nada yang terdengar sedikit bergetar.

“Ayolah, atau perlu kami yang memaksamu huh??” ancam si pria jangkung sambil meminum bir yang ada di tangan kanannya.

“Dasar kau ini, kau mau cara kasar huh??” ucap si pria botak dengan mulai menyentuh pundak Sooyoung.

“Hey jangan sentuh aku!!” teriak Sooyoung sambil meronta-ronta.

“HEY!!! LEPASKAN YEOJA ITU!!!” teriak seorang namja kepada para gerombolan pemabuk itu.

“Siapa kau huh??? bocah kecil aja belagu, pergi!! jangan ikut campur kau!!” ucap si pria jangkung kepada namja misterius itu.

“Tentu ini urusanku!!” teriak namja itu lalu memukuli semua laki-laki hidung belang itu sampai babak belur.

“Jeongmal gomawo, gomawoy” ucap Sooyoung sangat berterimakasih kepada namja misterius yang telah menolongnya ini.

“Ani gwechannayo, apa kau tidak apa-apa?? ayo kita pergi, aku antarkan kau pulang ke rumahmu. Tidak baik seorang yeoja berada sendirian di jalan sepi seperti ini” ucap namja yang memakai kacamat hitam pekat itu kepada Sooyoung.

“A..ann..aniyoo.. kau siapa??” tanya Sooyoung dengan nada gemetar, ia masih takut dengan apa yang hampir dia alami tadi.

“Sudah sekarang kau sudah aman, ayo cepat pergi. Ini pakai helmnya” ucap namja misterius itu sambil menyodorkan helm hitam yang ada digenggamannya.

“Ne, jeongmal gomawoyo” ucap Sooyoung kepada namja itu dengan masih terisak-isak.

at Sooyoung house

“Sudah jangan menangis, kau sekarang sudah aman bersamaku Sooyoung-shi” ucap namja tersebut yang sontak membuat Sooyoung kaget kepada sosok namja itu.

“Kau… tunggu, lepas kacamatamu” ucap Sooyoung kepada namja tersebut.

“Aku Cho Kyuhyun, apa kau benar-benar tidak mengenaliku??” balas Kyuhyun kepada Sooyoung yang saat ini masih terpana dengan apa yang ia lihat, karena di benaknya Cho Kyuhyun adalah namja jahat dan namja menyebalkan yang pernah ia kenal dimuka bumi ini.

“Kau!! gomawoyo!!!” teriak Sooyoung dan secara reflek Sooyoung memeluk Kyuhyun dengan erat untuk beberapa detik dan Kyuhyun pun membalas pelukan itu.

“Sudah jangan menangis lagi, sekarang cepat mandi. Badanmu sangat lengket” ucap Kyuhyun sambil perlahan melepaskan pelukan Sooyoung.

“Baiklah, sekali lagi jeongmal gomawoyo. Mian selama ini aku telah salah menilaimu, gomawo Kyuhyun!!” teriak Sooyoung sambil meninggalkan tempat dimana Kyuhyun berdiri.

at 6 am

Sooyoung POV

Hari ini aku memutuskan untuk datang pagi ke sekolah untuk membuatkan bekal untuk Kyuhyun. Entah ada dorongan dari mana aku ingin sekali membuatkan Kyuhyun makanan, dan kuputuskan untuk membawakannya Kimchi. Bibi yang melihat tingkahku sangat heran dan bingung. Maklum saja aku sangat jarang sengaja untuk bangun pagi terlebih-lebih membuatkan bekal untuk seseorang. Aku pun memakan sarapan yang dibuatkan bibi sampai tak tersisa sedikitpun, setelah itu aku meminum susu dan segera bergegas memakai sepatu. Sebelum aku pergi aku pun meminta tolong kepada bibi untuk menyiapkan makanan-makanan yang enak nanti sore, dan membelikan kue dan minuman di supermarket. Setelah menitip pesan kepada bibi kesayanganku ini, aku pun pergi ke sekolah dengan diantar oleh Kim ahjussi.

at school

Aku pun memasuki kelasku, kelas 10C. Aku melihatnya, melihat Kyuhyun namja yang sedari tadi kucari. Setelah aku masuk aku langsung menemuinya dan mengembangkan senyum khasku.

“Pagi Kyuhyun-shi, ini ada bekal untukmu. Semoga kau menyukainya” ucapku sambil memberikan kotak bekal berwarna hitam legam yang sedari tadi kubawa.

“Ah untuk apa?? kau tak usah repot-repot” ucap Kyuhyun santai tanpa beralih dari komik yang sedang ia baca.

“Ini sebagai rasa terimakasih untukmu karena kemarin kau telah menolongku” ucapku yang masih bisa menahan emosinya karna tanggapan Kyuhyun yang tak seperti apa yang aku  pikirkan.

“Sudah tidak perlu, bawa pulang saja sana” ucap Kyuhyun santai masih fokus dengan komik detektif yang sedang ia baca.

“HEY!! TOLONG HARGAI AKU SEDIKIT BISA HUH??!!” teriakku lalu membanting makanan tersebut di depan hadapan Kyuhyun.

“Kau tidak usah repot, aku melakukan hal kemarin karena kita adalah teman” ucap Kyuhyun yang membuat seluruh ototku tak dapat berfungsi dengan baik.

“Baik, terserah kau mau makan ini atau tidak” ucapku sambil berlari keluar menahan tangisku yang ingin tumpah dari pelupuk mataku.

skip at lesson

Cho Kyuhyun POV

Sepertinya Sooyoung benar-benar marah padaku, lihat saja sedari tadi dia mendiamkanku. Dan ia pun tidak membicarakan tentang belajar kelompok di rumahnya. Ah aku sangat menyesal, lebih baik aku bawa saja kotak makannya. Nanti akan kukembalikan ketika sudah di rumahnya. Aku akan mencoba memulai pembicaraan dengannya. Itu dia…

“Sooyoung-shi, jadi tidak jam 6 belajar bersama di rumahmu??” ucapku sambil berpura-pura tidak memperhatikan Sooyoung.

“Jadi, datang saja” jawab Sooyoung lalu meinggalkan Kyuhyun begitu saja, dan menaiki mobil berwarna hitam yang sudah sedari tadi terparkir di tempat parkir sekolahnya.

Sepertinya benar apa yang aku kira, ia sedang kesal kepadaku. Terlihat jelas diwajahnya. Apa yang harus aku lakukan?? aku terlalu keras padanya?? ah molaaa bodoh sekali aku ini, dengan mudahnya menyakiti yeoja yang selama ini aku cintai.

at Sooyoung house

Still Kyuhyun POV

Kini aku sudah sampai di rumah Sooyoung, dan segera menekan bel pintu rumahnya. Setelah menunggu beberapa detik pintu pun dibukakan oleh seorang perempuan yang terlihat paruh baya namun masih terlihat sangat cantik.

“Annyeong, Sooyoung ada??” ucapku sopan kepada perempuan itu.

“Oh Sooyoung noona, tentu ada. Dia sudah menunggumu dari tadi, silahkan masuk” balas perempuan itu sambil mempersilahkanku masuk.

“Oh beegitu, gomawo” ucapku sambil menghantarkan senyum mautku.

“Baik lah, tunggu sebentar. Akan kupanggilkan noona Sooyoung kalau tuan Kyuhyun telah datang” balas perempuan paruh baya itu sambil menunjukan sofa hitam yang terlihat sangat elegant.

“Ah?? aniyo, jangan panggil aku tuan panggil saja aku Kyuhyun” ucapku lagi kepada perempuan paruh baya itu sambil menyunggikan senyum lebar di bibirku.

Rumah Sooyoung benar-benar menakjubkan, harus kuakui itu. Perabotannya saja terlihat sangat mewah dan mahal, namun apa di rumah ini dia hanya tinggal bersama bibinya?? ah molaa aku tidak tahu. Setelah beberapa menit menunggu aku pun melihat seorang yeoja yang turun dari tangga dengan berpakaian atasan putih dan memakai celana jeans yang sangatlah minim. Aku hanya bisa menelan ludahku saat melihat Sooyoung memakai pakaian minim seperti itu di rumah. Namun aku mulai membiasakan diri dengan pemandangan itu.

Sooyoung POV

Apa yang kulihat ini?? Kyuhyun terlihat sangat tampan dengan menggunakan baju t-shirt warna hitam dan menggunakan celana jeans dipadukan dengan sepatu berwarna putihnya. Ah nappeun namja, bisa-bisanya ia membuatku terpana akan ketampanannya. Kau harus konsentrasi Choi Sooyoung.

“Kita akan belajar materi apa kali ini??” tanyaku kepada Kyuhyun yang sedang duduk sembari mengeluarkan buku matematika dari tas ranselnya.

“Kita hari ini belajar tentang aljabar, arra??” ucapnya dengan mengeluarkan setumpuk buku matematika yang sukses membuatku syok melihatnya.

“Kau ini tidak salah membawa buku kan?? ckck” tanyaku dengan mulut yang masih membentuk huruf “O”

“Kenapa kau terlihat kaget seperti itu?? ini baru permulaan Sooyoung-shi-_-” balas Kyuhyun sambil menatap intens ke arah Sooyoung.

“Baiklah kita mulai, ini soal-soal yang ingin kutanyakan” ucapku sambil menyodorkan soal-soal yang selama ini mengiang-ngiang di otakku.

“Baiklah sini, akan kuajarkan kau” ucap Kyuhyun sambil menarik kertas-kertas yang berisi soal yang menyusahkan bagiku.

Setelah selama 2 jam lebih ia mengajariku, Kyuhyun pun pamit untuk pulang. Dan aku merasa sangat terbantu dengan kehadirannya, dan rasa kesalku terhadapnya tiba-tiba saja hilang. Apakah ini yang dinamakan cinta?? ah sangat memusingkan. Tiba-tiba ia mengeluarkan kotak makanan yang tadi pagi aku berikan tapi ditolak olehnya.

“Kenapa kau masih membawa itu??” tanya kepadanya sambil tersenyum dingin kepadanya.

“Ah aniya aku ingin mengembalikannya padamu” ucapnya sambil menyodorkan makanan itu padaku.

“Yasudah kalau begitu” ucapku padanya dan tiba-tiba saja bibi datang membawa banyak makanan untuk kami sebelum Kyuhyun beranjak pulang.

“Ini bibi bawakan banyak makanan untuk kalian, ayolah dimakan. Hmm tunggu bukannya ini kotak makanan yang noona buat tadi pagi?? sayang sekali tidak ada yang memakan, lebih baik bibi saja tadi pagi yang memasakannya. Tidak perlu noona bangun jam 3 pagi untuk menyiapkan bahan-bahan untuk membuat kimchi ini
ucap bibi dengan panjang lebar sembari aku memukul pelipisku dengan lemah.

“Sudah tidak apa-apa bibi, seharusnya bibi tidak perlu berbicara seperti itu sekarang” ucap Kyuhyun yang mengembungkan mulutnya.

“Benarkah itu bibi?? baiklah sini kotak makanan itu, biar aku makan” ucap Kyuhyun sambil ingin menarik kotak makan itu.

“Tidak, ini sudah basi sepertinya. Nanti bibi buatkan yang baru lagi ya” ucap bibiku sambil meninggalkanku berdua saja dengan Kyuhyun.

“Kimchi itu kau yang membuatnya huh??” tanya Kyuhyun dengan antusias kepadaku.

“Iya aku yang membuatnya, wae??” balasku dengan nada yang sedikit ditinggikan, berusaha menghilangkan rasa kegugupanku.

“Seharusnya kau bilang, kan kalau begini sayang kimchi yang sudah susah-susah kau buang terbuang sia-sia” ucapnya kepadaku dengan menatap intens kearahku.

“Untuk apa?? aku bukan seorang yeoja yang pamer Kyuhyun-shi” ucapku sambil mengambil kue yang tadi diletakkan oleh bibi di meja kotak berwarna putih bening ini.

Sudah tak usah dibahas lagi, lupakan saja itu. Ini makan lah dan minum, supaya kau tidak kehabisan tenaga untuk pulang nanti. Ohya jeongmal gomawo kau mau mengajariku sampai larut malam seperti ini.

“Besok maukah kau mengajariku lagi di sekolah??” ajakku kepada Kyuhyun.

“Boleh saja, asalkan kau membuatkan bekal untukku kekeke” jawab Kyuhyun dengan mengeluarkan smile evilnya.

“Ah arraso, tenang saja” ucapku kepada Kyuhyun lalu Kyuhyun pun pergi untuk pulang ke rumahnya.

Ia terlihat sangat tampan jika menaiki motor besar seperti itu, ketampanannya meningkat menjadi 1001%, berlebihan kah aku?? mungkin ini yang dikatakan cinta, melebihkan ketampanan yang dimiliki oleh orang yang kita sukai ani bahkan mencintainya.

 at school

Still Sooyoung POV

Semua mata melihat aneh ke arahku dan Kyuhyun, seakan-akan melihat hantu yang berwujud manusia(?) #kalo kyuhyun bener tapi sooyoung ga #plakkkkkkk #dikejerrrrr sparkyuuuuuu. Dari murid kelas 10 sampai kelas 12 terutama murid yeoja melihat sinis kearahku, seakan-akan sebentar lagi aku sudah siap untuk di telan hidup-hidup oleh mereka. Menyeramkan sekali fans fanatik dari Cho Kyuhyun ini. Bagaimana kalau nanti aku menjadi yeojachingunya?? hey pikiran macam apa ini Choi Sooyoung-__-. Aku memang beberapa hari ini sangat dekat dengan Kyuhyun, bahkan kami pun sering jalan bersama ke mall atau ke taman hiburan di Seoul. Ani bahkan aku dengan Kyuhyun terlihat seperti sepasang kekasih selayaknya, karna Kyuhyun semakin hari semakin perhatian kepadaku. Aku pun sangat nyaman dengan perlakuannya tersebut, dan kuyakini banyak yeoja di sekolah ini yang semakin membenciku. Ah aku tidak mau ambil pusing dengan para yeoja yang kekanak-kanakan itu.

Kyuhyun POV

Semakin hari aku semakin dekat dengan Sooyoung. Sekarang kami sering jalan bersama, ke kantin bersama, bahkan kami pun saling menyuapi satu sama lain layaknya sepasang kekasih yang dimabuk(?) cinta. Boleh aku katakan perasaanku juga ikut campur dalam keseharianku dengannya, atau bisa dikatakan aku makin mencintainya. Dan entah sejak kapan perasaan ini semakin bertumbuh semakin menjulang tinggi. Kapan aku harus menyatakan perasaanku ini? ah aku seketika terkena virus galau yang kudengar amat memusingkan, dan kini aku merasakannya #Cieeee kyuhyun galauuuuuuuu # diemmmmm lu thorrrrrrr-___- #peaceeeeeeeeee._.v. Tapi aku belum berani mengungkapkannya.

Author POV

Semakin hari perkembangan Sooyoung dalam mata pelajaran matematika sangat lah baik, bahkan bisa dikatakan pesat. Semua ini berkat Kyuhyun yang bersedia mengajarinya. Hari “H” pun datang, hari dimana Shin seosengnim mengadakan ulangan Matematika. Namun kali ini Sooyoung terlihat sangat tenang dan sangat siap dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh Shin seosengnim namun dari kejauhan nampak Kyuhyun yang antusias melihat Sooyoung yang sedang mengerjakan soal-soal tersebut.

tommorow at school

Sooyoung POV

Hari ini aku tida sabar melihat nilai ulangan Matematikaku. Semoga memuaskan dan tentunya aku bisa mendapatkan nilai 100. Akhirnya guru yang sedari tadi aku tunggu datang juga, ia adalah Shin seosengnim. Kulihat wajahnya terlihat sangat senang, walaupun ia baru saja menikah ia tetap mengajar dan dengan terpaksa menunda bulan madunya. Mungkin baru 1 bulan kedepan ia akan mengambil cuti untuk bulan madu. Ia pun mulai duduk di kelas dan mulai memanggil satu persatu nama murid di kelasku. Dan akhirnya ia pun memanggil namaku.

“Sooyoung-shi” ucap Shin seosengnim dengan menarik kertas ulanganku di pangkuannya.

“Nde seosengnim” jawabku sambil berdiri lalu jalan mendekatinya hendak mengambil hasil nilai matematikaku.

“Kau berkembang pesat Sooyoung-shi, kau mendapatkan nilai 99” ucap Shin seosengnim kepadaku.

“MWO?? 99?? mengapa tidak 100?? ah seosengnim tambahkan 1 saja please” ucapku merengek-rengek padanya.

“Tidak bisa, nilaimu tetap 99. Lagi pula nilaimu ini sudah sangat memuaskanku. Aku tidak salah menunjuk Kyuhyun menjadi teman belajarmu” ucap Shin seosengnim sambil tesenyum kearahku dan Kyuhyun yang kini sedang duduk tegap di tempatnya.
“Aku tidak akan mengecewakanmu Shin seosengnim, tapi sepertinya ada yang kalah taruhan denganku” ucap Kyuhyun dengan nada sedikit menyudutkanku.

“Aishhh baiklah kau menang, kau ingin aku melakukan apa??” balasku sambil menatap intens kearahnya.

“Kau cukup menjadi yeojachinguku, itu sudah cukup” ucapnya sambil maju ke depan mendekat ke tempatku berdiri.

“Kyuhyun-shi, kau jangan bercanda. Leluconmu itu sungguh tidak lucu” ucapku sedikit gugup karena menyembunyikan semburat merah yang sudah pasti keluar dari pipi tembamku.

“Apa aku terlihat bercanda?? aku tidak bercanda sama sekali. Mau kah kau menjadi yeojachinguku Sooyoung-shi??” ucapnya lembut dan mengembangkan senyum manis kepunyaannya.

“N…nn..ne aku mau” ucapku sedikit tergagap karena masih terkejut dengan pernyataan yang kudengar dari mulutnya.

“Chuuuu~~~” #sreeeeeeeeeeeetttttt

“M..mw..mwoo?? apa yang kau lakukan Cho Kyuhyun??” ucapku sambil meronta-ronta melepas pelukannya, karena kalau boleh aku jujur sekarang aku tidak dapat bernafas karena ia terlalu erat memelukku.

“Tidak!! aku tidak mau melepasmu Nyonya Cho” bisik Kyuhyun ditelingaku yang membuatku sangat geli mendengar ucapannya itu.

“YA!!!” teriakku sambil memukul-mukul dada bidangnya.

Semua murid di kelasku bertepuk tangan dan sesekali aku mendengar teriakan histeris dari para fans setianya di kelasku ini, sangat ricuh. Ah aku malu kepada Shin seosengnim yang sedari tadi hanya tersenyum dan tertawa melihat kelakuanku dengan Kyuhyun di depan kelas. Dan untuk hari selanjutnya kuyakin aku akan selalu mendapatkan nilai yang amat memuaskan dalam mata pelajaran Matematika berkat Cho Kyuhyun. Namja evil yang kini telah resmi menjadi namjachinguku. This is a love story because Mathematics ~~

END

DON’T BE PLAGIARISME!!

OTTOKHAE??? OTTOKHAE?? Ini ff pertamaku setelah hari ini selesai UTS, BAGAIMANA?? mian kalau masih banyak typo TT_TT dan semoga para readers suka sama ceritanya!! ^^ XD XD FF ini akan dibuat sequel jika ada yang meminta. Gomawoyo xD XD sebagai oksigen, tinggalkan jejak!! 😀

4 thoughts on “[FF] Because Mathematics (Oneshoot)

Leave a comment